Main content
POTENSI SUMBERDAYA AIR SUB DAS SERAYU
Date created: | Last Updated:
: DOI | ARK
Creating DOI. Please wait...
Category: Project
Description: Sub DAS (Daerah Aliran Sungai) Serayu terletak di Kabupaten Wonosobo Jawa Tengah dengan luasan 13682.19 ha. Sub DAS Serayu merupakan salah satu Sub DAS yang memiliki peranan penting terhadap kondisi DAS Serayu, yaitu sebagai daerah imbuhan air. Pada saat ini, di bagian hulu Sub DAS Serayu telah dimanfaatkan secara intensif untuk pertanian dan Wisata Kawasan Dieng sehingga memberikan pengaruh terhadap kuantitas dan kualitas air sungai, serta kondisi DAS. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis besarnya debit aliran Sub DAS Serayu, menganalisis kualitas air sungai Sub Das Serayu, dan menganalisis tingkat kekritisan Sub DAS Serayu. Besarnya debit aliran dihitung menggunakan pendekatan neraca air metode Thornthwaite Mather dan divalidasi dengan pengukuran lapangan. Kualitas air diukur langsung di lapangan dan di laboratorium. Pengukuran langsung meliputi suhu, daya hantar listrik (DHL) dan pH; sedangkan pengukuran di laboratorium meliputi Dissolved Oxygen (DO), Biochemical Oxygen Demand (BOD), Chemical Oxygen Demand (COD), Total Suspended Solid (TSS), Total Dissolved Solid (TDS), nitrat, fosfat, sulfat, amonia, H2S, Fe, Mn, detergen, coli tinja, dan minyak lemak. Kekritisan Sub DAS didekati dengan perbandingan besarnya debit aliran dan kebutuhan air dalam Sub DAS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa neraca air Sub DAS Serayu probabilitas 60 % diperoleh Direct runoff (DRO) sebesar 274.659.736 m3/tahun, sedangkan probabilitas 80 % diperoleh DRO sebesar 182.487.225 m3/tahun. Validasi hasil perhitungan debit neraca air diperoleh 15% lebih tinggi dari debit pengukuran. Parameter kualitas air yang melebihi ambang batas baku mutu kelas II menurut Peraturan Pemerintah 82/2001 adalah coli tinja pada seluruh sampel; dan pada beberapa sampel untuk kadar Fe, detergen, minyak lemak, sulfida dan pospat hal tersebut disebabkan oleh keterdapatan penggunaan lahan berupa pertanian intesif di wilayah hulu diikuti kegiatan wisata, dominasi sawah di bagian tengah Sub DAS, serta dominan permukiman di hilir Sub DAS. Hasil analisis kekritisan Sub DAS Serayu menunjukkan bahwa kondisi Sub DAS termasuk klasifikasi tidak kritis.