Penelitan ini mengevaluasi sejauh mana hasil Kajian Risiko dan Adaptasi
Perubahan Iklim (KRAPI) terintegrasi ke dalam rencana pembangunan daerah di
Kabupaten Malang sebagai sebuah kasus. Lima kriteria digunakan yaitu (1)
inklusi, (2) konsistensi, (3) bobot, (4) pelaporan, dan (5) sumber daya
yang digunakan untuk mengetahui tingkat integrasi. Penelitian ini mencoba
untuk 'menangkap berbagai perspektif mulai dari tingkat perencana sampai
dengan pelaksana' (IPCC, 2015), dengan menggunakan kuesioner dalam format
pilihan ganda. Para pihak terkait ini diminta untuk melakukan evaluasi
tingkat integrasi terhadap lima kriteria dengan skala dari 0 sampai 3 atau
4 sesuai dengan persyaratan yang terkait pada setiap skor diberikan.
Analisis statistik dari hasil kuesioner menunjukkan bahwa integrasi
kebijakan iklim ke dalam pembangunan dipandang lebih terbatas pada
masing-masing pihak di Kabupaten Malang. Evaluasi terhadap indikator
kinerja dalam merespon kebijakan iklim juga dilakukan dan ditemukan
perlunya re- assessment indikator untuk memperhitungkan perubahan iklim
yang diproyeksikan dan dampaknya. Penelitian ini juga menemukan
bahwa, meskipun upaya yang diambil oleh pemerintah pusat melalui Rencana
Aksi Nasional Adaptasi Perubahan Iklim (RAN API), masih ada ruang untuk
perbaikan lebih lanjut dalam integrasi kebijakan iklim di kedua arah
vertikal dan horisontal. Penelitian ini juga menemukan bahwa penandaan
anggaran berguna untuk penilaian di mana kebijakan iklim tidak dimaksudkan
sebagai kebijakan terpisah tetapi terintegrasi dalam perencanaan
pembangunan.